Pulau
Ternate jika dilihat dari aspek topografis, berbentuk bulat kerucut (strato vulkano) yang
luasdiagonal pulau kecil ini dari arah utara ke selatan sepanjang 13 km dan dari
arah barat ke timur sepanjang 11 km, dengan panjang bibir pantai keliling pulau
kurang lebih 55 km dengan bentanganluas seluruh daratan pulau adalah 92,12 km2.
Dengan
kondisi geografis demikian, maka sudah pasti bahwa jika kita mengelilingi “gunung
Gamalama” haruslah dilakukan dengan mengelilingi pulau Ternate
tersebut. Terdapat dua jalur untuk mengelilingi pulau kecil ini, yakni melalui jalur laut
(kololi kie toma ngolo) dan atau melalui jalur darat (kololi
kie toma nyiha). Gunung Gamalama merupakan satu-satunya gunung yang
bertengger di pulau tersebut yang hingga saat ini masih merupakan gunung berapi
aktif dengan ketinggian saat ini kurang lebih 1.730 m dari permukan laut.
Kololi
Kie yaitu sebuah kegiatan ritual masyarakat tradisional untuk mengitari atau
mengililingi gunung Gamalama sambil menziarahi beberapa makam keramat yang ada
di sekeliling pulau kecil yg memiliki gunung berapi ini.keberadaan gunung
selalu dihormati dengan cara melakukan beberapa ritual tertentu. Sebuah gunung
dianggap mewakili sosok yang mengagumkan sekaligus mengancam, sehingga diperlukan
upacara penghormatan supaya keberadaannya menjamin ketentraman, keamanan, dan
keberadaan masyarakat di sekitarnya.
PENGERTIAN & MAKNA FILOSOFI
Secara
etimologi, kata “Kololi Kie” berasal dari bahasa asli Ternate yakni gabungan dari dua
kata, yaitu ; kata “” yang berarti keliling atau mengintari dan kata “kie”
yang berarti gunung, pulau, darat atau juga berarti daratan. Jadi, pengertian kata Kololi Kie secara umum
bermakna; kegiatan mengitari atau mengililingi pulau/gunung. Ada istilah lain
yang mempunyai arti serupa yang juga populer di masyarakat Ternate terhadap
kegiatan kololi kie ini, yaitu “Ron Gunung“.
Ritual
kololi kie ini sudah dilakukan oleh masyarakat Ternate sejak ratusan
tahun lalu. Ritual adat ini merupakan salah satu dari dua ritual tertua yangdianggap
satu paket, yakni ritual “Fere Kie” yaitu kegiatan ritual naik ke
puncak gunung Gamalama untuk berziarah. (tentang ini akan dibahas dalam
tersendiri sedudah tulisan ini).
Tradisi ritual adat kololi kie ini, jika dilihat dari sisi
“route” yang dilalui, maka terdapat dua jalur yang bisa dilalui, yaitu; melalui jalur
laut dan melalui jalur darat.
1)
Melalui Jalur Laut, (=Kololi kie toma ngolo).
Kendaraan yang dugunakan pada
kegiatan ritual adat kololi kie toma ngolo ini adalahperahu atau kapal ukuran sedang.
Saat ini biasanya menggunakan perahu atau kapal bermotor, sedangkan pada jaman
dahulu hal itu dilakukan dengan menggunakan perahu tanpa mesin, yakni mendayung
dengan tangan.
2)
Melalui Jalur
Darat, (=Kololi kie toma nyiha /
nyiho).
Kololi kie toma nyiha (sering
disebut juga nyiho)
biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu; dengan menggunakan kendaraan (mobil atau motor) dan dengan berjalan kaki, tapi yang terakhir ini sudah
jarang diklakukan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar